Interesting article,Teen blog, Romance Story.

Selasa, 17 Oktober 2017

KEUNTUNGAN JADI ANAK IPS










KEUNTUNGAN ANAK IPS









Kalo ipa, Laboratoriumnya : Lab Fisika, Lab Kimia
Kalo ips, Laboratoriumnya : Dunia..karena anak sosial


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

kalo anak IPA = belajar jadi yg dipekerjakan
anak IPS = Belajar Jadi yang mempekerjakan

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

IPS lebih mudah bersosialisasi karena dapat pengajaran sosiologi, lebih bisa menarik hati para bos2


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


IPA memberikan porsi jam lebih banyak pada Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan fitur mapel lain disesuaikan 
dengan bobot MIPA.
Lulusannya diarahkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dengan spesifikasi sama (meski diperbolehkan merambah 
bidang lain, misalnya Bahasa, Akuntansi, Manajemen, Sosiologi, Arkeologi, dst.) dan di Indonesia sengaja jurusan ini


diperbanyak sebab Indonesia kekurangan Scientist. Namun efek sampingnya ialah:

1. Apabila lulusan IPA mengambil mata kuliah di luar IPA kelak, bisa dipastikan akan kalah dengan kawan-kawan lain 
yang berasal dari jurusan yang sesuai.

2. Apabila masuk IPA hanya demi gengsi atau hanya untuk menyenangkan keluarga, bisa dipastikan selama proses 
pembelajaran yang terjadi ialah stress berat, ringan, atau sedang.

3. Apabila masuk IPA tidak sesuai dengan kecerdasan dominan (e.g. Logika-Matematika) maka kasihan benar si siswa.
Memang lulusan IPA bisa jadi Insinyur(dulu, sekarang tidak ada), Arsitek, Dokter, Perancang Bangunan, atau bahkan 
sarjana perikanan, tapi itu buat mereka yang benar-benar ENJOY di kelas IPA, bukan untuk mereka yang terpaksa 
belajar IPA karena tidak tahu tujuan hidup.

Bagaimana dengan IPS? Di kelas IPS, kamu bisa dapat Sosiologi, Antropologi, Akuntansi, Manajemen, Tata Negara, dst. 
yang tentu tidak didapatkan oleh mereka yang belajar di kelas IPA. untuk mengikuti tes masuk STAN, kamu tidak perlu 
terlalu keras mempersiapkan diri karena materi tes sudah didapatkan di bangku sekolah.
Lulusan IPS bisa saja menjadi pengacara (kabar baik, kita kekurangan pengacara...), hakim, jaksa, notaris,

marketing, manajer, akuntan, arkeolog, peneliti sosial, politikus (eh, maksud saya negarawan), bupati, gubernur, 
apalah...tapi kamu bisa lihat, kan? porsi lulusan IPS bergaji gedhe itu. coba taruhlah misalnya kamu lulus IPS terus


melanjutkan ke Hukum, selesai 5 tahun. Tambah 2 tahun lagi kursus kepengacaraan atau kenotariatan. Lulus kaya raya, 
nih pasti. Notaris ecek-ecek saja biaya konsultasinya 500 ribu per kasus.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. karena masyarakat indonesia masih banyak yang nganggap pelajaran macam kimia, fisika, sama matematika itu susah, 
otomatis mereka berpikiran kalo anak IPA itu pinter2.

2. banyak orang yang berlomba-lomba untuk masuk IPA karena ingin dianggap pintar dan bisa bebas memilih fakultas 
manapun saat kuliah. Kadang ada anak yang gak punya potensi dan bakat di IPA yang masuk IPA karena "keajaiban" atau 
"keberuntungan", bahaya kalo dipaksakan Dude, wake up! ilmuwan didunia ini udah cukup banyak! apa gunanya jadi orang


"pinter" kalo pada akhirnya dinegeri sendiri tidak diperlakukan dengan semestinya dan pada akhirnya memilih untuk 
tinggal diluar negeri karena merasa lebih dihargai disana. Setelah diakui diluar negeri....ya, kalian tau lah apa 
yang akan terjadi selanjutnya.

3. Peninggalan Belanda, Belanda dulu membuat sebuah anggapan dimasyarakat bahwa anak yang menguasai IPA itu lebih 
pintar daripada IPS dengan maksud agar orang indonesia yang menguasai IPS lebih sedikit. tujuannya agar masyarakat 
indonesia tidak mengadakan perlawanan karena seorang "revolusioner" butuh yang namanya strategi, 
perencanaan/planning, dan ilmu dibidang politik dan sosial. Ini yang tidak kita dapatkan di IPA.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



JANGAN HILANG PD MU KARENA JADI ANAK IPS



Kalo mau dilihat, kenapa IPA cenderung dianggap lebih hebat, kita bisa ngelihat dari jaman penjajahan Belanda. Dulu,


Belanda kan ngebangun STOVIA (sekolah kedokteran) buat orang Indonesia. Kalo gak salah ada sekolah tekniknya juga, 
tapi aku lupa. Nah dari situ, orang Indonesia udah di-brainwash bahwa untuk jadi pinter dan berhasil, masuklah ke 
sekolah kedokteran atau teknik. Ga heran juga kan kalo dulu anak kecil ketika ditanya cita-citanya pasti ngejawab 
pengen jadi dokter, insinyur, astronot, dsb. Tentunya, pekerjaan tadi adalah yang berhubungan dengan bidang mata 
pelajaran IPA. Bokap aku aja pernah cerita kalo pas SMA itu masih ada penjurusan Kimia, Fisika, Bahasa, dan Ilmu 
Sosial. Bahkan di beberapa sekolah ada guru-guru yang menggangap IPS hanya "anak buangan" yang seharusnya gak perlu 
ada. Sekedar info juga, bukan rahasia umum kalo di SPMB (bahkan sampe sekarang di SNMPTN), anak IPA diperbolehkan 
untuk ngambil program IPC buat ngambil jurusan anak IPS di kuliah.

Selain itu, ketika jaman orde baru dulu (bahkan sampe sekarang), masyarakat Indonesia yang (mungkin) masih feodal 
dan paternalistik, masih melihat pencapaian fisik sebagai keberhasilan, kayak gedung yang dibikin sama insinyur, 
dokter yang bisa nyembuhin penyakit, ahli kimia pangan yang bisa bikin makanan enak, dan lain sebagainya.

Jadi, sistem pemikiran orang Indonesia juga kebentuk bahwa IPA adalah yang terbaik. Tentunya dengan melihat sejarah 
yang ada, sistem yang berlaku, juga dengan pola pikir yang ada di masyarakat Indonesia.

Sekarang, yang perlu kamu/kita lakukan, adalah tutup kuping mu terhadap orang-orang yang agak sedikit meremehkan 
pilihanmu . Aku percaya, km bisa sukses di IPS, selama km tetap berusaha mencapai cita-cita dengan tetap berserah 
sama Tuhan. Aku yakin kita bisa berhasil. Buktikkan bahwa kamu bisa mencapai cita-cita . Temen saya pernah 
cerita,"when everybody were very doubt about my effort, i look back to them and said, 'watch me'". Oya, aku anak IPS


dan aku bangga jadi anak IPS.



BY WILLIAMFAITH
Share:

1 komentar:

  1. betul , seharus kita tidak perlu gengsi untuk menjadi anak ips . seharusnya kita ikutti saja passion kita . jangan malah mengikuti apa kata orang . masa depan kita ada ditangan kita bukan ditangan orang ,kalau minat dan bakat, serta passion kita ada dalam jurusan ips kenapa harus pilih jurusan ipa yang nantinya bisa membuat kita menyesal karena telah salah langkah. apapun yang terjadi kita harus tetap pada pendirian kita . jangan mudah tergoyak dengan omongan orang lain .

    aku juga begitu ,orang tuaku melihatku dengan kekecewaan karena menganggap aku anak yang bodoh malah memilih ips bukan ipa. orang tuaku berharap aku memilih ipa bukan ips tapi aku si orangnya pendirianku kuat jadi kalau aku mau yg itu yg harus yg itu tidk mau yang lain aku juga tidk perduli apa kata orang bahkan orang tuaku . sekarang lebih memperhatikan adikku dan bilang pada adikku untuk membiayainya untuk masuk SMK dari SMA karena orang tuaku tidk mau adikku salah ambil jurusan kaya aku. tapi aku ya sakit hati si iya , tapi aku tetap optimis menjalankannya kalau memang passionku serta bakatku ada di ips masa aku harus pindah ke ipa yang bukan sekali minatku untuk belajar di jurusan tersebut . malah aku sangat merasa nyaman dan senang berada di jurusan ips

    BalasHapus

Teen Blog

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive